Performing Arts as a Medium for Teaching Islamic Education in Surabaya

Authors

  • Ilham Hermawan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur, Surabaya
  • Nabila Aulia Oliviatika Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur, Surabaya
  • Zahra Oktaviana Syifa Ramadhan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur, Surabaya

Keywords:

Islam, Surabaya, Arts, Performance

Abstract

Performing arts in Indonesia are significant in teaching and disseminating Islamic teachings. Through various forms of art, such as theater, music, dance, and puppetry, Islamic values can be conveyed in an engaging and easily understood manner by the community. This article aims to analyze the role of performing arts as a medium for Islamic education and explore the implementation of performing arts in the modern era within Islamic education, particularly in East Java, focusing on Surabaya. Traditional performing arts, such as ludruk, are among Surabaya's most common forms. Additionally, other implementations of performing arts include the establishment of vocational high schools specializing in arts, ranging from traditional to modern. Surabaya also boasts cultural facilities, such as the Cak Durasim Arts Building, which frequently hosts various performing arts events. These activities hold significant potential to serve as a medium for teaching and imparting Islamic values in Surabaya

References

Alif, N., Mafthukhatul, L., & Ahmala, M. (2020). Akulturasi Budaya Jawa Dan Islam Melalui Dakwah Sunan Kalijaga. Al'Adalah, 23(2), 143-162.

Anggoro, B. (2018). “Wayang dan Seni Pertunjukan” Kajian Sejarah Perkembangan Seni Wayang di Tanah Jawa sebagai Seni Pertunjukan dan Dakwah. JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam), 2(2), 257-268.

Budiyono, E.V. (2018). Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Dalam Pementasan Seni Ludruk di Paguyuban Setia Kawan Jubung Kecamatan Sukorambi Jember Tahun 2018. [PDF] Digilib IAIN Jember

Hartono, R., Suastra, I. W., & Lasmawan, I. W. (2023). Implementasi Kurikulum Merdeka dalam Melestarikan Budaya Nusantara. Edukasia: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 4(2), 823-828.

Jalal, M. (2019). Pemudaran Seni Tradisional di Kota Surabaya dan Revitalisasi,“. Jurnal BioKultur, 8, 19-31.

Pusvitasari, L., Ramdani, D., Latipah, E. N., Rahmatillah, N., & Aripah, S. " Dinamika Seni Pertunjukan Dalam Mewarisi Dan Menyebarkan Nilai-Nilai Keislaman Di Indonesia.

Setyoko, A. (2021). Seni Pertunjukan Indonesia. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951-952.

Syaflinawati, S. (2019). Seni Sebagai Interaksi Sosial Dalam Menumbuhkan Kreativitas Pemuda/Pemudi di Kelurahan Rejomulyo Metro Selatan. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(1).

Kristanto, A. (2017). Memahami paradigma pendidikan seni. Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja, 1(01), 119-126.

Mulyono, S. (1979). Simbolisme dan mistikisme dalam wayang: sebuah tinjauan filosofis. (No Title).

Rahayu, F., & Alrianingrum, S. (2014). Perkembangan Seni Pertunjukan Ludruk Di Surabaya Tahun 1980-1995 (Tinjauan Historis Grup Kartolo cs). Avatara, 2(2).

Ronaldo, P. (2023). Kajian Nilai-Nilai Filosofis Kesenian Wayang Kulit Dalam Kehidupan Masyarakat Jawa. Jurnal Ilmu Budaya, 11(1), 82-92.

Warsini, W. (2022). Peran Wali Songo (Sunan Bonang) dengan Media Da’wah dalam Sejarah Penyebaran Islam di Tuban Jawa Timur. ASANKA: Journal of Social Science and Education, 3(1), 23-45.

Zuhriyyah, M. (2018). Kelompok Ludruk Cak Durasim (Ludruk Organisatie) di Surabaya Tahun 1933-1945. Kaganga: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora, 1(2), 93-106

Downloads

Published

2025-01-22

How to Cite

Hermawan, I., Oliviatika, N. A., & Ramadhan, Z. O. S. (2025). Performing Arts as a Medium for Teaching Islamic Education in Surabaya. Indonesian Journal of Islamic Religion and Culture, 2(1). Retrieved from https://journal.iai-alfatimah.ac.id/index.php/ijirc/article/view/185